Satpam Bulog CDC Dompu Bermain Dengan Warga Sekitar Untuk Sabotase Antrian Guna Dapat Komisi Dari Sopir Truck

 

Kupasbima.com_DompuNTB. Menumpuknya truck jagung di sepanjang jalan gudang Bulog CDC Dompu, adalah hal yang memprihatinkan. Berbagai kalangan menyoroti kinerja Bulog dalam menyerap jagung masyarakat.

Diantara yang dinilai menjadi penyebabnya adalah gagalnya manajemen penyerapan dan adanya dugaan permainan yang dilakukan oleh satpam dengan masyarakat sekitar gudang yang melakukan sabotase nomor antrian sehingga menimbulkan asusmsi bahwa bulog tidak memiliki inovasi yang mumpuni untuk membantu masyarakat petani. Jum'at Rabu (24/5/2024) pagi.

Berdasarkan hasil pantauan media ini dilapangan bahwa, salah satu penyebab menumpuknya antrian truck jagung masyarakat karena berbagai faktor yang menjadi kendala pada manajemen pihak Bulog.  Seperti cara kerja satpam yang bermain dengan warga sekitar sabotase antrian, tenaga bongkar didalam gudang tidak pakai siff dengan jumlah yang sedikit sehingga waktu banyak terbuang karena tenaga bongkar sudah minta istrahat padahal jam kerja masih 2 sampai 3 jam lagi untuk kerja.

Keterangan sopir yang enggan disebutkan namanya dalam pemberitaan dimintai keterangan di lokasi gudang CDC menjelaskan, bahwa aksi tersebut sengaja dilakukan oleh satpam dan warga sekitar demi mendapatkan komisi pada sopir truck yang masukan jagung pada gudang tersebut. Untuk itu, dia mengusulkan, Bulog yang sudah ditugaskan untuk menyerap, agar dapat merubah manajemennya dan segera pecat satpam gudang CDC Bulog yang pandai manfaatkan keringat masyarakat dan juga untuk tenaga bongkar diganti dengan yang lain serta gunakan cara kerja yang profesional apalagi ini perusahaan milik pemerintah.

"Intinya, bagaimanapun keluarkan dulu itu satpam yang bermain nomor antrian. Tenaga bongkar ganti yang lain dan gunakan siff siang malam biar tidak buang-buang waktu pembongkaran, apalagi gudang harusnya tanggal 31 baru tutup antrian. Artinya pihak bulog sudah ada upaya bermain sandiwara dengan rakyat" tuntutnya.

Dikatakannya, kami mengingatkan Bulog untuk segera mensinkronisasikan data truck dengan nomor antrian, mulai dari stok truck di gudang Bulog saat ini dengan jumlah antrian yang dikeluarkan. Padahal jika dihitung antrian dengan jumlah truck berdasarkan nomor yang katanya sudah 250 nomor itu tidak sesuai. Artinya manajemen sinkronisasi ini sepertinya belum terlaksana oleh Bulog.

"Sehingga, walaupun nomor antrian sudah 250 nomor yang dikeluarkan tetapi berbanding terbalik dengan jumlah antrian yang ada di gudung bulog dan sekitar gudang. Segera dikendalikan sehingga tidak mengganggu kinerja yang lain dan petani tidak dirugikan dengan cara kerja yang tidak profesional semacam ini," jelasnya.

Untuk mencegah penumpukan truck jagung pihak sopir mendorong Bulog untuk berinovasi memperbaiki kualitas kerja dan segera pecat satpam tersebut.

"Untuk itu, penting bagi Bulog untuk meningkatkan kinerja yang profesional agar diminati oleh masyarakat dan tidak mencoreng nama baik pemerintah," tegasnya.

Dikatakan, Bulog juga diharapkan dapat melaksanakan manajemen fungsinya dengan lebih baik, terutama karena Bulog juga masih mengemban tugas publik dari pemerintah. (KB 000*/Red)

Posting Komentar

0 Komentar