Dikbudpora Bima Tutup Mata, Guru SATAP 12 Langgudu Kesal

 

Kupasbima.com_BimaNTB. Bangunan beberapa ruangan kelas SMP 12 SATAP Langgudu roboh termakan usia dan sangat memprihatinkan sehingga proses kegiatan belajar mengajar tidak efektif, sampai sekarang belum ada perhatian dari pemerintah. Senin, (16/01/24).

Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun redaksi media ini pada salah seorang guru Sarifullah, M. Pd menyatakan bahwa, bangunan ruangan kelas belajar mengajar yang ada sudah porak poranda seperti rumah hantu karena tidak berani untuk dipakai lagi.

"Gedung tua yang termakan usia ini mengalami kondisi rusak parah di bagian atap bahkan sudah ambruk, apalagi plafon bangunan sudah jatuh berkeping-keping," Urainya.

Ketika turun hujan ruangan digenangi air, tidak ada terkecuali dari rembesan air karena kondisi plafon sudah parah, lantai berantakan, keramik pecah-pecah dan kondisi tembok retak sehingga mengakibatkan proses KBM guru dan siswa terhambat bahkan tidak berani masuk dalam kelas. 

"Alternatif KBM hanya bisa dilakukan dengan menggunakan satu ruangan sempit saja yang sedikit layak," Terangnya.

Sarifullah yang juga sebagai guru honorer SMPN 12 Satap sekaligus wakasek kurikulum sesalkan keadaan fisik bangunan yang benar-benar memprihatinkan tersebut. 

"Saya sangat menyesalkan perhatian pemerintah Kabupaten Bima melalui Dikbudpora yang tidak peduli terhadap pendidikan dan anak-anak bangsa ini," Sesalnya.

Sarifullah juga menyampaikan bahwa, untuk proses KBM terpaksa memakai setengah ruangan walaupun dengan kondisi yang terhimpit di tengah-tengah ancaman, robohnya atap dan ceceran air hujan.

"Kami sudah sering melaporkan kondisi sekolah kepada pihak terkait agar segera di perhatikan, jika menggunakan dana BOS itu hal yang tidak mungkin. Besar harapan kami selaku pihak sekolah kepada pemerintah terkait agar segera memperhatikan sekolah kami, sehingga proses KBM bisa berjalan dengan lancar sebagaimana mestinya". Harap Sarifullah.

Sementara disisi lain juga gedung sekolah ini sudah pernah ditinjau langsung oleh Wakil Bupati Bima, namun sampai saat ini tidak ada perhatian sama sekali. 

"Kondisi yang sangat ditakutkan ketika anak-anak sedang belajar tiba-tiba atap dan tembok sekolah roboh, diharapkan kepada pemerintah dan dinas terkait agar membuka mata dan segera untuk memperhatikan kondisi gedung sekolah ini agar tidak memakan korban jiwa serta proses belajar mengajar di sekolah bisa berjalan aman dan efektif". tutupnya. (KB 000*/Red).

Posting Komentar

0 Komentar