Dinilai Buta Huruf, Kades Piong dan Oknum Pol PP Sanggar Lakukan Aksi Premanisme Terhadap Jurnalis Pengelola Pokdarwis

 

Kupasbima.com_BimaNTB. Dua pengelola spot wisata Oi Tampuro, Kecamatan Sanggar, Kabupaten Bima yakni Harsim (52) serta Sekretarisnya Agus Gunawan (38) juga sebagai seorang Jurnalis dikeroyok Kepala Desa Piong Ismail H. Dahlan dkk yang diduga buta huruf. Rabu, (6/9/23) sore.

Akibat aksi penganiayaan tersebut, kedua korban dilarikan ke RSUD Bima untuk mendapatkan perawatan medis akibat luka yang dialaminya.

Sikap dan tingkah laku premanisme secara buta huruf tersebut dipertontonkan seorang oknum aparatur pemerintah yang semestinya menjadi panutan dan contoh bagi kalangan publik.

Hal tersebut ditunjukan Ismail H Dahlan dkk, yang merupakan Kepala Desa Piong Kecamatan Sanggar Kabupaten Bima. Dia melakukan aksi premanisme ini juga didampingi anaknya yang bernama Arif dan seorang oknum Sat Pol PP yang bernama Ansor.

Agus menyatakan, Kades bersama rekan-rekannya tega dan tanpa sebab yang jelas, tiba-tiba datang di kawasan wisata Oi Tampuro Desa Piong Kecamatan Sanggar langsung mengeroyok dan menganiaya secara membabi buta dua pengelola Wisata Oi Tampuro.

"Ketua Pokdarwis Tampuro Jaya yakni Harsim (52) serta saya selaku sekretaris Agus Gunawan (38) menjadi bulan-bulanan aksi pengeroyokan yang didalangi Oknum Kades ini," Urai Agus.

Pantauan awak media, Akibat dari tindakan premanisme Oknum Kades Piong dan pelaku lainnya itu, baik Hasyim dan Agus selaku korban, terpaksa harus dilarikan ke RSUD Bima, akibat luka di bagian Kepala, tengkuk, leher, tangan juga anggota tubuh lainnya.

"Kami dikeroyok dengan tiba-tiba oleh Oknum Kades bersama anaknya dan seorang oknum Sat Pol PP. Kejadiannya Rabu kemarin sekitar jam 11.20. Kami tidak tahu apa sebabnya mereka memukuli kami. Kami tidak sempat membela diri karena terus dipukuli, termasuk dengan menggunakan kayu,"jelas Agus Gunawan, saat ditemui sejumlah wartawan di Ruang IGD RSUD Bima, Kamis (7/9/2023)

Masih lanjut Agus, Oknum Kades dan anggotanya ini, tidak saja mengeroyok, sejumlah fasilitas yang ada di spot wisata Oi Tampuro juga dirusak dan dihancurkan.

Peristiwa memilukan ini, dipastikan Agus telah di laporkan ke Polres Bima pada Rabu malam tadi.

Agus menceritakan, kejadian bermula di Kantor Kecamatan Sanggar, Rabu 7 Agustus 2023, sekitar pukul 11.00 Wita, saat rapat pembahasan pengembangan Wisata Air Tampuro.

Pembahasan dihadiri Kepala Dinas dan Sekretaris Pariwisata Kabupaten Bima dan rombongan serta Kepala Desa.

Baru saja rapat dibuka, Kepala Desa berdiri dan ngamuk - ngamuk. Bahkan memecahkan meja camat. Sempat mengangkat kursi hendak melempar undangan yang hadir.

Rapat tidak dilanjutkan, kemudian setelah dzuhur makan makan di rumah di camat, setelah melanjutkan pertemuan di lokasi wisata Oi Tampuro, untuk pengambilan video wisata.

Saat itu ada aktivitas ramai di jalan raya, sekitar puluhan orang. Rupanya ada penutupan pintu masuk Tampuro, aksi itu dipimpin langsung Kepala Desa.

Kemudian sejumlah oknum menghancurkan fasilitas wisata, pagar, tugu pintu masuk. Keluar bahaya ancaman, ingin bakar mobil yang dipakai Kepala Dinas dan rombongan. Massa kemudian keluar dari tempat wisata, diamankan oleh Polisi dan Pol PP.

Setelah kepala dinas dan rombongan pulang, sekitar menjelang magrib, beberapa saat kemudian dapat kepala desa bersama anaknya Arif dan oknum Pol PP, dan menghancurkan sound system.

Sementara itu, Kades Piong Ismail H Dahlan yang dikonfirmasi via seluler sejumlah wartawan, suara yang terdengar seseorang yang mengaku Kades tidak memegang handphone, karena lagi di kebun.

"Kades tidak membawa handphone, lagi di kebun,"ucap seseorang itu dan langsung mematikan handphone.

Kuat dugaan tindakan dilakukan oleh Kepala Desa itu karena ingin mengambil alih pengelolaan spot wisata Oi Tampuro yang sudah berkembang dan membumi akibat ditata oleh pengelola. (KB 000*/Red). 

Posting Komentar

0 Komentar