Tumpukan Sampah Membusuk, UPT Pasar Dikeluhkan Hanya Tarik Retribusi

 

Kupasbima.com_BimaNTB. Ironis sekali tumpukan sampah di pasar tradisional Woha tepatnya di Tente, Kecamatan Woha, Kabupaten Bima dibiarkan begitu saja dan sudah membusuk.

Pasar tradisional Woha di kabupaten Bima yaitu pasar tente mulai dari tata kelola penaataan yang amburadul dan sampai dengan penangan sampah sungguh miris. Pasalnya tak ada sedikitpun niat baik pihak pasar untuk ditata dengan baik terutama sekali kaitan dengan sampah, sampah yang sudah membusuk dan keluarkan aroma tidak sedap saja tak diperhatikan sehingga sangat mengganggu sekali yang dirasakan oleh pelaku pasar.

"Pengolahan pasar tente sangat amburadul, terutama penanganan sampah. Hal itu nampak sekali sejak hadiranya kepalah pasar baru saat ini," Ungkap pelaku pasar yang diambil keterangannya saat diwawancara oleh awak media. Sabtu (08/04/2023) sore.

Lanjut mereka, Setiap hari kami di tarik anggaran 2000 rupiah/satu orang setiap hari itu untuk retribusi sampah saja, sedangkan pedagang pisang tarifnya beda lagi.

"Tapi sampah yang sudah menumpuk dan mengeluarkan aroma tak sedap ini belum pernah diambil atau dibuang oleh pihak UPT Pasar," Keluh mereka.

Terus kemana uang yang kami kumpulkan selama ini?, Apakah sudah masuk di kantong pribadi mereka atau bagaimana. Dulu mereka pernah tanda tangan kontrak kerjasama dengan dinas DLH, tapi kami tidak tau kelanjutannya, ini sampah semakin menumpuk terus.

"Kenapa sampah masih saja menumpuk jika uang yang kami berikan untuk sampah itu digunakan," Ungkap salah satu pelaku pasar kepada awak media ini.

Tak sampai disitu saja, kami juga menghubungi pihak UPT sampah dari dinas DLH Kabupaten Bima via telpon.

Bagaimana tanggapannya UPT sampah dengan keluhan warga pasar tersebut?, UPT sampah mengatakan, Kaitan dengan sampah di pasar tente kami tidak bisa secara langsung mengambilnya, karena banyak sampah rumahan yang perlu kami tangani kalau di pasar urusan UPT pasar. 

"Kami utamakan sampah rumahan yang retribusinya jelas untuk armada sampah, sementara sampah pasar tak ada sama sekali koordinasi dengan pihak kami. Apalagi soal retribusi," tuturnya.

Diharapkan kepada dinas terkait agar bisa segera tangani sampah yang sudah membusuk ini. Percuma kami yang berjualan di pasar tente ditarik retribusi sampah sementara tak digunakan untuk menanganinya. Apalagi musim hujan seperti ini, baunya sangat luar biasa sekali kami rasakan. 

"Kami minta kepada dinas terkait agar kiranya perhatikan keluhan kami yang memberikan PAD kepada daerah. Ko kami dihadiahkan dengan tumpukan sampah yang berbau busuk dan menggunung begini". Harap mereka. (KB 000*/Red).

Posting Komentar

0 Komentar