Kupasbima.com_BimaNTB. Telah meninggal dunia seorang anak perempuan akibat tenggelam di bendungan Sori Raba Ama Kari Desa Keli Kecamatan Woha Kabupaten Bima, Minggu Tanggal 16 April 2023 sekitar pukul 14.30 Wita.
Berdasarkan informasi yang dihimpun redaksi media ini bahwa, anak perempuan 7 tahun tersebut tenggelam di Sori Raba Ama Kari Desa Keli Kecamatan Woha Kabupaten Bima. Adapun identitas Korban yakni Ririn Angraeni Jaedun, Umur 7 Tahun, agama Islam tempat tinggal di Dusun Lodo RT. 08 RW 04 Desa Keli.
Adapun kronologis kejadian berawal dari korban mandi di sungai bersama kakak kandungnya pada pagi hari. Setelah mandi selanjutnya mereka berdua pulang kerumah, dalam kurung waktu yang singkat sekitar Pukul 14.00 wita tanpa sepengetahuan kakaknya korban kembali mandi di sungai tepatnya dimana jasad anak tersebut ditemukan oleh warga.
Warga sekitar TKP mengetahui kejadian tersebut kemudian memberitahukan kepada ayahnya Sdra. Jaedun bahwa anaknya tenggelam di Bendungan Sori Raba Ama Kari Desa setempat.
Ayahnya yang mendapatkan informasi langsung menuju TKP dimana anaknya tenggelam, sampai di bendungan ayah korban langsung melompat ke dalam air untuk mencari anaknya.
"Air bendungan tersebut diperkirakan kedalamannya setinggi leher orang dewasa," Ungkap salah seorang warga yang ada di TKP.
Ayah korban yang dibantu warga sekitar berusaha secara maksimal untuk menemukan korban. Kurang lebih 20 menit usaha melakukan pencarian akhirnya korban ditemukan sudah dalam keadaan tidak sadar.
"Jasad korban langsung diangkat ke atas pinggiran bendungan sambil berusaha memberikan pertolongan awal, karena tidak ada tanda-tanda perubahan pada jasad korban, kemudian ayahnya meminta bantuan pada Kepala Desa agar menyediakan mobil ambulance desa untuk membawa korban ke PKM Woha guna mendapat pertolongan medis," Tambanya.
Usaha yang dilakukan orang tua korban sudah luar biasa, sampai di Puskesmas Woha untuk dilakukan pertolongan medis namun nasib korban dinyatakan meninggal dunia oleh petugas piket PKM Woha.
"Korban sudah tak bernyawa atau meninggal dunia," Jelas petugas PKM.
Merasa sudah pasrah dengan nasib anaknya, orang tua korban akhirnya membawa pulang jasad anaknya kembali ke kediamannya sekitar pukul 15.30 Wita. Korban tiba di rumah duka langsung di sambut histeris oleh pihak keluarga serta masyarakat setempat yang turut berbelasungkawa atas musibah yang dialami orang tua korban.
Pihak keluarga langsung menyiapkan untuk mengurus jasad korban untuk dimakamkan. Sekitar pukul 16.00 Wita, Pemdes Keli bersama Babin tiga pilar menghadiri serta memberikan ucapan belasungkawa yang mendalam terhadap orang tua Korban.
"Atas kejadian tersebut orang tua korban menerima takdir anaknya dengan lapang dada sebagai takdir dari Allah SWT dan tidak akan melakukan otopsi. Dan mari kita antar secara bersama-sama korban ke tempat peristirahatan terakhirnya di Tempat Pemakaman Umum (TPU) desa Keli" Ajak kelurga korban. (KB 000*/Red)
0 Komentar