Bangunan SDN Kuta Lambitu Termakan Usia, KBM Berjalan Penuh Khawatir

 

Kupasbima.com_BimaNTB. Bangunan ruangan kelas SDN Kuta Kecamatan Lambitu hampir roboh termakan usia dan sangat memprihatinkan sehingga proses kegiatan belajar mengajar tidak efektif, sampai sekarang belum ada perhatian dari pemerintah, Senin, (27/02/22).

Pantauan langsung media ini di lapanngan bahwa bangunan ruangan kelas belajar mengajar SDN Kuta yang terdiri dari 3 ruangan masih beratap genteng, artinya ini salah satu contoh bangunan yang tertua. Gedung tua yang termakan usia ini mengalami kondisi rusak parah di bagian atap bahkan sudah ambruk, genteng pecah-pecah di berbagai sisi sampai berjatuhan.

Ketika turun hujan ruangan digenangi air, ada lagi ruangan paling parah satu ruangan, kondisi plafon parah, lantai berantakan, keramik pecah-pecah dan kondisi tembok retak sehingga mengakibatkan proses KBM guru dan siswa terhambat.

Kepala SDN Kuta Muhammad, S.Pd menyampaikan bahwa kondisi ruangan kelas belajar, SDN Kuta terdiri dari 6 ruangan dengan jumlah keseluruhan siswa sebanyak 107 orang, 3 ruangan yang rusak parah dan sangat memprihatinkan yaitu ruangan kelas 1, 2 dan 3 dan paling parah sekali iyalah ruangan kelas 3. 

Di ruangan tersebut kami melakukan proses KBM dengan setengah ruangan walaupun dengan kondisi yang terhimpit di tengah-tengah ancaman, robohnya atap dan ceceran air hujan.

"Kepsek sudah sering melaporkan kondisi sekolah kepala pihak terkait agar segera di perhatikan, jika menggunakan dana BOS itu hal yang tidak mungkin. Besar harapan kami selaku pihak sekolah kepada pemerintah terkait agar segera memperhatikan sekolah kami, sehingga proses KBM bisa berjalan dengan lancar sebagaimana mestinya". Tutup kasek.

Sementara Kepala Desa Kuta Abdilah, SE melalui perangkat desa Adi Dahlan, S.Pd yang dimintai keterangannya menyampaikan atas Kondisi bangunan SDN Kuta saat ini hampir ambruk, tinggal menunggu waktu saja. 

"Kindisi yang sangat ditakutkan ketika anak-anak sedang belajar tiba-tiba atap dan tembok sekolah roboh, sebagai pemerintah desa saya mengharapkan kepada pemerintah dan dinas terkait agar membuka mata dan segera untuk memperhatikan kondisi SDN Kuta, agar tidak memakan korban jiwa serta proses belajar mengajar di sekolah bisa berjalan aman dan efektif". tutup Dahlan singkat.

Disisi lain Orang tua siswa yang enggan disebut namanya pada media ini menyatakan bahwa, gedung dan ruangan Kelas SDN Kuta Kecamatan Lambitu butuh perhatian serius untuk direhab, dan segera mendapatkan alokasi anggaran dari APBN maupun APBD Kabupaten Bima Tahun 2023 ini. 

"Kami takut anak-anak kami menjadi korban, siapa tau ruangan tiba-tiba roboh dan memakan korban, untuk mengantisipasi hal-hal yang akan terjadi maka segara diperhatikan dan diperbaiki". Harapnya. (KB 002*/Red). 

Posting Komentar

0 Komentar