Diduga Cari Untung Banyak, Proyek Taman Bermain Di Waduwani Dikerjakan Asal Jadi

 

Foto Fisik Proyek

Kupasbima.com_BimaNTB. Pengerjaan proyek pembangunan Taman Bermain Anak (TBA) diduga dikerjakan asal jadi (ASJAD) dan menggunakan pasir lempung berlumpur dengan konstruksi jauh dari standar. Pengerjaan proyek sudah seharusnya menjadi perhatian pemerintah terlebih pihak dinas terkait, namun miris taman bermain anak yang ada di Desa Waduwani ambruk masih dalam proses pengerjaan.

Proyek pembangunan taman bermain anak yang bersumber dari APBD Kabupaten Bima dengan anggaran Rp 182.000.000 tersebut gagal total untuk dimanfaatkan oleh generasi bnagsa. Pembangunan sarana fisik pendidikan itu tepatnya di Desa Waduwani Kecamatan Woha Kabupaten Bima Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).

Guna memastikan proyek pembangunan taman bermain itu, yang diduga dikerjakan asal jadi (Asjad) ini, kupasbima.com mencoba konfirmasi kepada salah satu warga sekitar lokasi dan juga secara langsung terjun ke lokasi pekerjaan.

Seseorang warga saat dikonfirmasi yang juga enggan diberitakan namanya, saat diminta keterangan terkait penggunaan pasir lokal dan berlumpur serta campuran semen yang tidak pas, ia menunjukan jenis pasir juga model campurannya. Dia juga membenarkan, kalau pembangunan tersebut menggunakan pasir berlumpur dengan campuran semen yang tidak sesuai.

"Itulah dari awal kami ingatkan kepada pemegang proyek dan juga tukang bahkan pihak dinas sudah diberitahukan, tapi dijawab aman. Kami kerja sesuai dengan petunjuk dan dipatikan dapat hasil yang maksimal. Tapi apa sekarang, pekerjaan sudah lebih awal ambruk dan hancur dalam proses pengerjaan, artinya pemegang proyek tidak ada niat kerja dengan baik serta dinas kurang kontrol sama sekali. Benar dugaan kami pemegang proyek sudah bermain lebih awal dengan pihak dinas untuk mendapatkan keuntungan berlimpah," Akunya tegas. Sabtu (13/11/22).

Tambah dia mengungkapkan, Kalau masalah pasirnya, ia menggunakan pasir lokal itu kuarsa/cadas. Mereka lebih cenderung mencari pasir yang murah dan juga jumlah semen campuran dikurangi.

"Ini yang bertanggung jawab adalah pihak dinas sebagai PPKnya dan juga pemegang proyek," Jelas Dia.

Berdasarkan pantauan kupasbima.com, dilapangan pembangunan fisik taman bermain itu benar-benar berantakan bahkan sudah ambruk. Pemasangan keramik sudah retak karena dikerjakan asal-asalan.

Bagaimana akan teruji kualitas dari hasil proyek pembangunan taman bermain tersebut. Tentunya sangat diragukan, dan dapat dipastikan proyek tersebut sudah tidak dapat digunakan lagi.

Terpisah, baik pihak dinas selaku PPKnya dan juga pelaksana proyek, saat di konfirmasi via telpon WhatsApp tidak ada jawaban hingga berita ini di tayangkan.

"Jika proyek ini tidak segera diperbaiki, saya selaku warga dan juga warga lain akan menahan pekerjaan itu dilanjutkan, karena dapat menimbulkan korban terhadap anak-anak kami,. Ancamnya. ( KB 000*/Red).

Posting Komentar

0 Komentar