M. Al-Furkan : Program GP Sangat Bermanfaat Meningkatkan Kompetensi Guru

 


Kota_Kupasbima.Com. Program GP (Guru Penggerak) yang diluncurkan oleh kemendikbud dinilai tepat untuk meningkatkan kompetensi guru sebagai pembelajaran yanh berpusat pada murid atau siswa.


M. Al-Furkan, S.Pd yang merupakan salah seorang guru di salah satu sekolah tepatnya di SMPN 7 Kota Bima pada media ini menyampaikan, GP dirancang untuk dapat mencetak sebanyak-banyaknya agen transformasi dalam ekosistem pendidikan.


"Melalui Program GP, Kemendikbud memberikan kesempatan kepada para guru-guru terbaik bangsa untuk menghadirkan perubahan nyata bagi pendidikan Indonesia," terang Al Furkan yang juga merupakan alumni STKIP Bima ini.


Lanjut Furkan, selain itu, GP juga menjadi teladan dan agen transformasi ekosistem pendidikan untuk mewujudkan profil Pelajar Pancasila pada murid di negeri ini. 


Kata dia, sebagai seorang guru penggerak diri dan rekan-rekannya tetap mengedepankan apa yang menjadi harapan Kemendikbud untuk mampu menjalankan 5 peran utama yakni :

1. Menggerakkan komunitas belajar untuk rekan guru di sekolah dan di wilayahnya. 

2. Menjadi Pengajar Praktik bagi rekan guru lain terkait pengembangan pembelajaran di sekolah. 

3. Mendorong peningkatan kepemimpinan murid di sekolah. 

4. Membuka ruang diskusi positif dan ruang kolaborasi antara guru dan pemangku kepentingan di dalam dan luar sekolah untuk meningkatkan kualitas pembelajaran

5. Menjadi pemimpin pembelajaran yang mendorong well-being ekosistem pendidikan di sekolah. 


Kelima harapan tersebut harus mampu diaplikasikan oleh seorang guru penggerak yang tersebar diberbagai instansi pendidikan di negara ini. 


"Menjadi guru penggerak sangatlah penting, karena untuk menjadi seorang guru penggerak banyak fase pelatihan yang harus dilalui serta dilakukan," jelas Furkan. 


Menutup komentarnya, Furkan mengatakan bahwa untuk tahun depan bagi guru yang ikuti tes cakep harus ikut pendidikan guru penggerak terlebih dahulu. 


"Kalau guru mau jadi kepala sekolah ikut cakepnya harus pendidikan guru penggerak". Tutupnya. (KB 001*/RED). 


Posting Komentar

1 Komentar