Dikes Adakan Rapat Percepatan Penanganan Covid-19

 


Bima_Kupasbima.com. Pemerintah Kabupaten Bima lakkukan rapat tim gugus tugas percepatan penanganan Covid-19 tahun 2021 yang di pimpin oleh Sekertaris daerah Drs. H. M.Taufik HAK M.Si, dihadiri sekitar 45 orang pejabat forkopimda. Sabtu (28/8/21) sekitar pukul 10.10 Wita di Aula Kantor Dinas Kesehatan (Dikes) Jln. Soekarno Hatta Kompleks Kantor Bupati Bima Desa Dadibou Kecamatan Woha Kabupaten Bima.


Adapun peserta yang hadir dalam kegiatan tersebut antara lain :  Kepala Dinas Kesehatan Fahrurrahman, SE M.Si, Kalak BPBD yang diwakili M. Chandra Kusuma, AP, Kasat POL-PP H. Nasrullah, S.Sos, Kepala BPPKAD diwakili Kasubag keuangan  Wahyu, SE, Dandim 1608/Bima, Kapolres Bima diwakili Kabag Ops, Ketua IDI dr. Adi Winarko serta seluruh kepala Puskesmas Se Kabupaten  Bima.


H. M. Taufik HAK M.Si, menyampaikan,  persoalan Covid-19 merupakan urusan negara, negara dalam keadaan darurat, untuk Kabupaten Bima saja sekitar 27 M anggaran untuk penanganan covid ini.


Kedepan kita tekan semua Kepala Desa agar masyarakat bisa datang vaksinasi, target kita di tiap Posko Vaksinasi, satu hari sekitar 150 orang  untuk divaksin.


"Oleh Karena itu, nanti bagaimana strategi atau langkah kepala Desa, Camat dan Kapolsek dilapangan akan kesiapan vaksin. Nanti kita akan melakukan apel siaga seluruh kepala Desa dan Camat dan petugas lain di halaman kantor Bupati Bima," papar Taufik.


Diharapkan kepada seluruh petugas vaksinasi untuk menanyakan dan memeriksa secara teliti warga yang harus divaksin, jika ada gejala atau riwayat penyakit yang membahayakan jangan paksa untuk divaksin.


"Pastikan semua kesehatan warga dalam pelaksanaan vaksin agar tidak menimbulkam hal-hal yang tidak diinginkan atau dapat membahayakan masyarakat kita," tegas Sekda.


Sementara Kepala BPBD M. Chandra Kusuma AP menyampaikan, pelaksanaan rapat lanjutan ini kita akan mengevaluasi kembali tentang pelaksanaan Vaksinasi dan akan membentuk 16 Tim tugas yang akan bekerja nantinya.


"Kita dapat menyiapkan 16 tenaga Dokter yang menjadi ketua tim dalam pelaksanaannya nanti dan didampingi langsung oleh aparat keamanan TNI dan POLRI," jelas Candra. 


Diharapkan kepada seluruh dokter yang menangani pada pelaksanan nanti, agar menanyakan terlebih dahulu riwayat penyakit masyarakat yang mau divaksin agar tidak salah dalam pemberian jenis/merk vaksinnya, apalagi sampai ada yang meninggal dunia karena vaksin.


Kepala Desa yang ada di seluruh Kabupaten Bima kita akan memberikan pemahaman agar bisa bersatu padu mengajak masyarakatnya untuk divaksin. 


"Kita harus bersama-sama memberikan pemahaman serta tingkatkan sosialisasi terhadap masyarakat agar mau melaksanakan vaksin," tutupnya. 


Disisi lain Kadis Kesehatan Fahrurrahman SE. M Si menyampaikan, kita sudah masuk pada titik akhir dalam perencanaan, kedepan kita laksanakan tugas secara maksimal karena tugas itu yang menunggu kita saat ini. Dimana wilayah Kabupaten Bima masih sangat rendah pencapaian angka vaksin pada masyarakat.


"Ujung tombak sebenarnya kepala Puskesmas kita di masing-masing wilayah, karena pada akhir desember 2021 kita bisa mencapai 50% sesuai dengan target kita," beber Fahrurrahman.


Kata dia, Rapat ini sangat menentukan untuk menggenjot vaksinasi sehingga mampu mencapai target yang kita inginkan pada akhir tahun 2021 nanti.


"Untuk insentif Nakes dan tenaga kesehatan lainnya akan dibayarkan secara bertahap," terangnya. 


Selanjutnya Kasdim 1608/Bima menyampaikan bahwa, pihaknya selalu mengajak dan menyampaikan pada masyarakat agar mau divaksin secara sukarela dan jangan ada paksaan, karena kultur masyarakat bima harus dengan lembut dan terus menerus diberikan himbauan.


Sejauh ini status Kabupaten Bima ada beberapa wilayah yang masih zona merah, kita harus memberikan himbauan agar tidak ada unsur keterpaksaan dari masyarakat kita.


"Kita akan melaksanakan vaksin pada titik yang dominan masyarakatnya banyak dengan wilayah yang besar terdiri dari Bolo, Woha, dan Sape. Itulah titik yang kita dahulukan dan maksimalkan baru yang lain kita sambil jalan saja," urainya.


Kata dia, Kita bentuk 16 Tim agar dalam pelaksanaan nanti bisa berjalan lancar tidak ada kendala, kita mulai pada minggu pertama bulan september 2021 nanti.


"Untuk posko utama berada di Kantor Bupati Bima, Posko taktis mobile di lapangan," terangnya


Dilanjutkan Kabag Ops Bima kota menyampaikan, Kami dari POLRI sejak tanggal 16 Juli 2021 sudah ada pelaksanaan kegiatan vaksin dengan istilah "vaksinasi sembuh".


Dalam kegiatan vaksinasi ini tentu proaktif para bhabinkamtibmas, babinsa yaitu sifatnya wajib antar jemput warga dengan menggunakan roda 2, roda 4 untuk mendatangkan warga di tempat vaksin dengan istilah "ojek online vaksin".


"Untuk memaksimalkan kegiatan vaksinasi tentu proaktif tiga pilar yaitu TNI/Polri dan PEMDA, diharapkan kepada Dikes agar dibuatkan jadwal vaksinasi kepada 21 PKM agar bisa terkontrol dengan maksimal," harapnya.


Sementara kabag Ops Polres Bima menyampaikan, kemarin sudah ada rapat di ruang kerja Sekda terkait kegiatan percepatan penanganan vaksinasi. 

Dan yang menjadi kendala di lapangan adalah bahwa masih ada juga kepala desa yang tidak ingin divaksin, sehingga masyarakat juga ikut-ikutan tidak mau di vaksin. 


"Ssehingga kemarin diputuskan dalam rapat dan direncanakan untuk mengumpulkan para kepala desa, Camat TNI, Polri Apel siaga di pemda," ulesnya.


Pencapaian Vaksinasi di Kabupaten Bima ini masih sangat rendah capaian vaksinnya, sampai saat ini masih belum sampai 10%. Walaupun angkanya tinggi dibandingkan dengan wilayah lain, tapi yang dilihat adalah persentasenya yang dilihat bukan angka yang dimaksud tapi persentase pada suatu wilayah.


"Untuk memaksimalkan, pasti kita bekerjasama dengan TNI/Polri dan pemerintah daerah, maka saya minta bapak-bapak ibu-ibu Kepala Puskesmas untuk jadwalkan waktu vaksinasi dan disampaikan kepada kami POLRI, TNI sehingga kami bisa menekan kepada Kapolsek, Danramil dan Bhabinkamtibmas serta Babinsa" tutupnya. (KB imink*/ADV)

Posting Komentar

0 Komentar