Penanganan Stunting Perlu Kolaborasi dan Koordinasi Semua Pihak

 


Bima_Kupasbima.com. Wabup Bima Drs. H. Dahlan M. Noer membuka secara resmi rembuk stunting Kabupaten Bima tahun ini dengan tema, "Wujudkan Konvergensi Stunting Melalui Kolaborasi dan Koordinasi Multipihak". Rabu (30/6/21) di aula Kantor Bupati Bima. 


Wabup yang didampingi Pelaksana tugas (Plt) Kepala Bappeda Kabupaten Bima H. Fahrudin S.Sos, M.Ap, Kepala Dinas Kesehatan dr. H. Ganis Kristanto, Kepala DPMD Tajudin SH, M.Si dan  Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Bima Hj. Rostiati Dahlan S.Pd. 


Wabup dalam sambutannya menyampaikan bahwa untuk menekankan penanganan stunting

Perlu dan pentingnya kolaborasi dan koordinasi. Untuk memastikan konvergensi stunting berjalan dengan baik, maka kerjasama yang  baik antara semua elemen merupakan prasyarat yang harus dipenuhi.


"Jika kualitas pendidikan di daerah kita bagus, maka dengan sendirinya kualitas SDM juga akan menjadi bagus. Karena itu,  saya sangat mengharapkan agar semua pihak bahu-membahu dalam menangani stunting ini". Terang Wabup.


Dalam penanganan stunting, aspek penting yang harus diperhatikan adalah pelayanan dasar seperti sektor pendidikan dan kesehatan, karena stunting terkait dengan kualitas sumber daya manusia dan aspek ekonomi yang perlu ditingkatkan.


Mengingat salah satu faktor penyebab stunting adalah kasus kekurangan gizi. Maka peran orang tua dalam memberi asupan gizi kepada anak sangat penting.


"Dengan demikian maka edukasi oleh Pemerintah melalui instansi terkait, baik Dinas Kesehatan, Bappeda DPMD dan Camat harus terus dilakukan". Tandas Dahlan.


Kasi Gizi Dinas Kesehatan Kabupaten Bima Tita Masitha M.Si menjelaskan, Rembuk ditujukan bagi upaya optimalisasi pencegahan dan penanganan stunting pada 1.000 hari pertama kehidupan (HPK), khususnya  melaksanakan Rembuk Stunting (Aksi 3). Kegiatan Konvergensi Percepatan Penurunan Stunting di Kabupaten Bima yang mengundang 50 peserta tatap muka dan 50 peserta tatap maya (virtual).


Dikatakan Tita, Peserta rembuk tatap muka adalah kepala perangkat daerah terkait penanganan stunting, 9 orang camat dan 30 kepala desa lokus stunting. Sedangkan para peserta tatap maya (virtual) yaitu pejabat terkait penanganan stunting di tingkat regional dan provinsi NTB, pejabat eselon III dan IV perangkat daerah dan para kepala Puskesmas Se-Kabupaten Bima.


Setelah dilakukan penandatanganan komitmen bersama, penanggulangan stunting dilanjutkan dengan diskusi panel rembuk stunting yang dipandu oleh Kepala Bidang Perencanaan Pembangunan Sosial Budaya Bappeda Raani Wahyuni ST, MT, M.Sc yang menampilkan empat orang Narasumber.


Dalam diskusi penel tersebut, Plt. Kepala Bappeda Kabupaten Bima H. Fahrudim S.Sos M. Ap mengulas tema upaya konvergensi stunting melalui kolaborasi dan koordinasi multipihak dalam kerangka kebijakan daerah, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bima dr. H. Ganis Kristanto memaparkan  gambaran penanganan stunting di Kabupaten Bima.


Dua orang narasumber lainnya yaitu Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Bima Hj. Rostiati Dahlan S.Pd menguraikan tentang peran Dasawisma dalam pencegahan Stunting diPosyandu dan Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Tajudin SH, M.Si mempresentasikan peran desa dalam Pencegahan Stunting di Desa. (KB 001*/RED). 

Posting Komentar

0 Komentar