Dihantam Banjir, Proyek Bendungan Bontokape Kembali Direhabilitasi Agar Maksimal Dimanfaatkan Warga

 


Bima_Kupasbima.Com. Masyarakat gembira dan bersyukur hadirnya proyek rehabilitasi bendungan bontokape yang menampung air untuk irigasi lahan pertanian 5 Desa  di Kecamatan Bolo. 


Rehabilitasi jaringan irigasi bendungan ini dimanfaatkan langsung oleh warga Desa Timu, Bontokape, Sondosia, Darusalam dan Desa Sanolo, Kecamatan Bolo.


Salah seorang pemuda Desa Timu, An. Sukardin yang dimintai komentarnya oleh sejumlah awak media di lokasi pekerjaan proyek mengatakan, hadirnya proyek rehabitasi bendungan di Desanya memberikan manfaat yang luar biasa bagi keberlangsungan hidup para petani. Lebih khusus disampaikannya rehabilitasi bendungan ini sangat dirasakan untuk mengairi lahan pertanian.


"Kami sangat berterima kasih pada pemerintah pusat yang telah menghadirkan proyek rehabilitasi jaringan irigasi. Jika ini tidak diperbaiki,  maka dipastikan masyarakat petani akan kekurangan air untuk lahan pertaniannya," terangnya Minggu (6/6/21) pagi.


Kata Sukardin, Sebagai penerima manfaat langsung hadirnya proyek ini, masyarakat Desa Timupun ikut ambil bagian sesuai keahlian masing-masing dapat bekerja pada proyek tersebut.


Sebagai warga penerima manfaat juga, kami yang bekerja pada proyek ini bisa dapat mengontrol dan menjaga kualitas pekerjaan proyek ini. Kami sama-sama berbondong menawarkan diri untuk menjadi tenaga kerja lokal, terlebih pula ditengah masa pandemi yang notabene sulit mendapatkan pekerjaan. 


"Kami sangat berterima kasih pada Pemerintah pusat terutama Kementerian PUPR yang telah memberikan bantuan proyek rehabilitasi jaringan irigasi untuk Kabuapaten Bima melalui Dinas PUPR Kabupaten Bima. Proyek ini tentu akan kami kawal bersama demi menjaga kualitasnya sehingga tak mudah rusak ketika dihantam banjir setiap musim hujan seperti kemarin," terangnya. 


Disisi lain, proyek bendungan tersebut yang pernah disentil oleh salah seorang oknum Kepala Desa sebagai proyek siluman, kini terlihat pekerjaannya sudah mencapai 30 persen hingga 35 persen. Proyek rehabilitasi jaringan irigasi ini menghabiskan anggaran Rp 3.4 Miliar.


Berdasarkan hasil pantauan langsung awak media ini di lapangan bahwa, saat ini pekerja sedang mengerjakan lantai belakang pada bagian bawah tempat turunnya air bendungan. Selain itu juga, pekerja sedang mengerjakan bagian kolam olak yang juga ambruk dihantam banjir.



Saluran irigasi kiri-kanan yang menuju ke sejumlah desa, pihak PT Graha Bima Konstruksi sebagai kontraktor, akan mengerjakan saluran itu setelah masa panen kedua. Hal ini dilakukan demi menjaga stabilitas pengairan lahan pertanian masyarakat yang tak lama lagi menghadapi masa panennya.   


"Jika dinilai dari kualitas pekerjaan saat ini, proyek rehabilitasi jaringan saluran irigasi bendungan di Desa Timu, Kecamatan Bolo, merupakan salah satu proyek bendung yang patut dicontohi. Pasalnya, dari campuran bahan semen dan pasir terlihat begitu kokoh sehingga tak mudah roboh atau ambruk," jelas Pengawas Utama Dinas PUPR Kabupaten Bima, Robinson yang juga turut diwawancarai di lokasi. 


Agar lebih kuat dan kokoh, sambungnya, Direktur Utama PT Graha Bima Konstruksi, Rahmat Adi Putra menyarankan, untuk  campuran semen dan pasir pada setiap sambungan atau join antara pasangan lama dan pasangan baru menggunakan komposisi 1:3. Meski melebihi bestek yang telah ditentukan, tapi ini semua demi menjaga kualitas pekerjaan. Namun pada komposisi campuran lainnya menggunakan campuran 1:4 dan sesuai RAB.


Hal senada juga disampaikan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Dinas PUPR Kabupaten Bima, Edi Maruto menegaskan, bahwa setiap proyek saluran irigasi harus dijamin kualitas dan kuantitasnya. Sebab, jika tidak diperhatikan pada segi kualitasnya, otomatis pekerjaan akan cepat rusak dan bahkan bisa disorot publik. 


"Untuk itu, ada tiga orang pengawas yang harus memantau langsung pekerjaan ini setiap harinya, yakni ada pengawas utama, pengawas lapangan satu dan pengawas lapangan dua. Tugas mereka tak lain yaitu memeriksa dan menjaga pekerjaan apakah sesuai dengan RAB dan bestek atau tidak. Pada intinya, pengawas satu dan pengawas dua tugasnya menjaga campuran mortar (pasir dan semen) dan pengawas utama tugasnya membantu mengarahkan tekhnis dalam pekerjaan. Karena, proyek rehabilitasi sangat riskan jika tidak dikontrol secara ketat," tutupnya. (KB 001*/Team). 

Posting Komentar

0 Komentar