Sosialisasi PERDA Propinsi, Ini Penjelasan Abdul Rauf Duta Demokrat

 


Bima_Kupasbima.com. Anggota DPRD Provinsi NTB duta fraksi partai Demokrat Abdul Rauf,ST.,MM menggadakan Sosialisasi Perda Provinsi tentang Covid dan Ekonomi kreatif. Kegiatan tersebut sekaligus silaturahim dan buka puasa bersama masyarakat Kabupaten Bima di Desa Talabiu Kecamatan Woha Kabupaten Bima, Senin 10/5/21 sakitar pukul 17.30 Wita.


Pantauan kru media ini di lokasi, pada kesempatannya Abdul Rauf menyampaikan tentang Perda Propinsi tentang Covid-19 dan  ekonomi kreatif bersama tamu undangan di Kediaman Muhammad Sidik, SH.


Abdul Rauf menyampaikan informasi kepada seluruh tamu undangan yang hadir agar selalu menjaga secara bersama penyebaran virus Covid-19 di NTB lebih khususnya Bima. Selaku kaum muda kita harus lebih mengedepankan dan memanfaatkan potensi yang ada di Nusa Tenggara Barat khususnya di Bima. 


"Dengan mengembangkan Ekonomi kreatif yang ada diwilayah Kabupaten Bima. Dalam mengagas ekonomi kreatif perlu adanya inisiasi dan kemauan kita untuk merubahnya, jika ingin berkembang manfaatkan potensi yang ada, jangan sampai kita tertinggal dengan kota-kota lain," terang Rauf. 


Lanjutnya, potensi usaha mikro kecil di Bima ini masih banyak yang belum dilakukan oleh daerah lain seperti bawang merah. Kita ubah produksi bawang merah dengan dibuatkan daya tarik sehingga mampu menarik pasar pada semua kalangan dan bila perlu kita impor. 


"Kami akan bantu yang penting ada kemauan generasi muda Bima dalam membangun usaha dengan memanfaatkan potensi yang ada," tuturnya.


Pemerintah Provinsi sangat merespon apa yang menjadi potensi usaha mikro kecil di Bima, ditengah pandemik Covid-19. Pemerintah akan bantu apa yang menjadi kebutuhan seperti rombong kopi dan mesin pengiris bawang.


Kami dari DPRD Provinsi akan upayakan apa yang menjadi kebutuhan teman-teman pengusaha, bila perlu semua Kecamatan yang ada di Kabupaten Bima ini bisa memproduksi bawang goreng yang siap dipasarkan diseluruh wilayah Indonesia atau impor sampai ke manca negara.


"Sebenarnya di Bima ini tidak ada istilah penganguran, karena daerah kita adalah penyumbang terbesar bawang merah yang ditambah lagi dengan adanya Perda Ekonomi kreatif yang disahkan baru-baru ini bisa memacu kita untuk kreatif dalam mengembangkan ekonomi," tutup Abdul Rauf.(!mink*/Team)


Posting Komentar

0 Komentar