Polresta Tangerang Tanggung Biaya Pengobatan Bocah Yang Dianiya Di Medsos

 


Tangerang_Kupas.Info. Polresta Tangerang akan biayai perawatan anak yang dianiya yang sempat viral di medsos beberapa waktu lalu sampai sembuh. 


Jajaran Polresta Tangerang Polda Banten meringkus ASD (27), Senin (15/3/2021). Pria ini dibekuk lantaran melakukan penganiayaan terhadap anak berusia 2 tahun. Video penganiayaan yang direkam sendiri oleh tersangka viral di media sosial.


Kapolresta Tangerang Kombes Pol Wahyu Sri Bintoro menerangkan, antara korban dengan tersangka memiliki kedekatan. Sebab, bibi korban merupakan kekasih tersangka. Perisitiwa itu, kata Wahyu, terjadi pada Minggu (28/2/2021).


"Pada saat kejadian, tersangka menjemput bibi korban untuk diantar ke tempat kerja. Pada saat itu, korban turut diajak dengan alasan akan diajak bermain," kata Wahyu dalam konferensi pers di Mapolresta Tangerang, Selasa (16/3/2021).


Wahyu menambahkan, usai mengantar bibi korban ke tempat kerja, tersangka membawa korban ke kediaman tersangka ASD di wilayah Kecamatan Sindang Jaya, Kabupaten Tangerang. Di rumah tersangka, korban sempat diajak bermain oleh tersangka. 


Di rumah tersangka, ada juga keponakan tersangka yang seusia dengan korban. Maka korban dan keponakan tersangka bermain sedangkan tersangka tidur.


"Beberapa saat kemudian, korban menangis karena ingin buang air besar. Setelahnya, korban masih menangis, dibujuk oleh tersangka dengan dipinjami ponsel, namun ponsel itu dilemparkan korban," terang Wahyu.


Tersangka pun kemudian emosi kepada korban ditambah beberapa saat sebelumnya tersangka juga sempat cekcok dengan pacar tersangka yang tak lain adalah bibi korban. Tersangka pun kemudian melakukan penganiayaan kepada korban beberapa kali sambil merekamnya dengan ponsel milik tersangka.


Kata Wahyu, dari hasil pemeriksaan, terdapat 5 video yang dibuat tersangka saat menganiaya korban. Kelima video itu menunjukkan kekerasan yang dilakukan tersangka. Berdasarkan rekaman dari 5 video itu, tersangka berkali-kali memukul korban di bagian dada, perut, dan areal kelamin dengan tangan, sikut, dan tumit kaki.


"Motif tersangka merekam aksi penganiayaan sebagai efek jera. Bila korban menangis lagi, maka video itu akan ditunjukkan tersangka kepada korban," ucap Wahyu.


Syukurlah peristiwa ini cepat ditangani polisi, kami juga sebagai pihak yang menangani ini tidak tega melihat semua vidionya, sampai tersentak jantung kami melihat pukulan keras diperut korban.


"Tak terhitung sampai berapa kali pukulan orang dewasa diperut dan dadamu, engkau masih bertahan, tidak menangis dan dipaksa pula menyapa,

hai...," terang wahyu dengan linang air mata. 


Tutup Wahyu, tatapan matamu tajam dek, 5 Vidio astaga, 1 Vidio sajapun banyak yang tidak sanggup untuk terus melanjutkannya, dan syukurlah pihak FB memblokirnya.


"Cepat sembuh ya dek, bertumbuhlah menjadi anak yang kuat dan tabah," tutup Wahyu. (KI 001*/RED)

Posting Komentar

0 Komentar