Sukses Kerjakan Terminal UPBU Bima, PT Aria Jaya Raya Raih Penghargaan Terbaik Dari Kementrian Perhubungan

 


Bima_Kupas.Info. Polemik pembangunan proyek milyaran rupiah di Bandara M. Salahudin Bima yang dinilai sejumlah kalangan tidak sesuai masih saja bergulir.


Pro dan kontra atas proyek pembangunan terminal tersebut terus bermunculan baik kalangan aktivis, LSM, media massa bahkan dikalangan masyarakat sendiri. Bahkan dari informasi yang beredar, dijajaran para elit pegawai bandara M. Salahudin Bima selaku PPKnya dinilai mengambil keuntungan dari mega proyek tersebut.


Hal ini pun menulai kecamatan dari sejumlah pentolan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) di Bima NTB. Mereka menilai bahwa, munculnya konflik atas mega proyek tersebut dikarenakan oleh ulah PPA, PPK dan Kontraktor sebagai pelaksana.


Sementara pihak kontraktor melalui Pak Heri yang berhasil ditemui media ini di lokasi proyek Selasa (26/1/21) siang menyampaikan, masyarakat Kabupaten Bima sebenarnya harus merasa bangga memiliki terminal seperti saat ini. Pasalnya Bandara M.Salahudin Bima merupakan salah satu Bandara yang bisa menjadikan daerah ini memiliki nama dikancah nasional maupun internasional. 


"Banggalah Kabupaten Bima memiliki lapangan pesawat terbang, apalagi lapangan terbang Bima ini lagi benar-benar dalam proses penyetaraan dengan daerah lain, sehingga kedepan pesawat tidak hanya siang hari tapi juga pada malam hari melayani perjalanan," terang Heri.



Perlu diketahui bahwa, kami selaku pelaksana proyek sudah maksimal menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan nota kontrak kerja yang berkahir di bulan Desember tahun 2020. 


Kinerja kami juga sudah diapresiasi oleh kementrian secara langsung karena pekerjaan tercepat tahun anggaran 2020 dari kementrian perhubungan langsung. Hasil pekerjaan juga sudah diaudit langsung oleh pihak yang berwenang seperti BPK, BPKP, dan juga inspektorat dan tidak ditemukan adanya unsur-unsur seperti yang dikatakan oleh publik.


Tambahnya, Seharusnya masyarakat secara umum khususnya teman penggiat lapangan seperti LSM, Aktivis dan juga media jangan menilai sesuatu berdasarkan dugaan, tapi jika memang memiliki bukti dan juga kuat dugaan adanya unsur korupsi silakan saja dilaporkan pada pihak yang berkompeten dalam itu. 


"Kami hadir jauh-jauh dari luar kota dengan niat baik membangun dan memperlihatkan yang terbaik untuk Bima, tidak tujuan dari kami selaku pelaksna untuk meninggalkan yang tidak baik di daerah ini. Buktinya pekerjaan kami sudah tuntas, tidak ada kendala dalam pemeriksaan atau hasil audit dan sudah diserahtwrimakan juga kepada pihak Bandara yang memiliki hak," bebernya. 


Kami juga perlu tegaskan bahwa, PT Aria Jaya Raya (AJR) mendapatkan penghargaan sebagai pelaksana proyek terbaik dan tercepat dari kementrian perhubungan RI dan hasil pekerjaan itu adanya di Bandara M. Salahudin Bima. 


"Kami raih penghargaan terbaik dari Kementrian Perhubungan RI dalam mengejakan terminal Bandara yakni di Bima," ungkap Heri. 


Sementara disisi lain, Iksan selaku salah satu masyarakat Desa Belo Kecamatan Belo juga menyampaikan, kami selaku masyarakat Kabupaten Bima khususnya Desa Belo sangat berterima kasih atas pelaksanaan mega proyek tersebut. 


Dimana menurut penilaian saya pekerjaan terminal bandara M.Salahudin Bima ini sudah maksimal sesuai dengan kontaraknya. Dilihat dari hasil pekerjaan oleh pelaksana secara pribadi maupun umumnya masyarakat merasa bangga, pastinya kedepan hal ini akan banyak tenaga kerja yang bisa terakomodir menjadi pekerja di tempat ini. Apalagi kedepan pihak Bandara merencakan untuk menambah pesawat Boing dan juga penerbangan malam, tentunya pekerja akan banyak juga yang dibutuhkan. 


"Mari kita sama-sama menilai dari sisi positifnya proyek ini, karena saya yakin akan menghasilkan manfaat yang banyak buat daerah dan kita kedepan," ajaknya. 


Tambahnya, ketika ada riak-riak penggiat lapangan pada masalah ini kami menilai biasa saja. Karena dalam setiap adanya pekerjaan proyek dimanapun pasti ada dinamika, adanya dinamika tersebutlah yang membuat cara berpikir kita semakin dewasa dan luas. 


"Dinamika itu biasa, tanpa adanya itu cara berpikir kita juga akan sempit," tutup Iksan.


Sampai berita ini diturunkan, belum ada satupun pihak Bandara M. Salahudin Bima yang bisa kami temui secara langsung, pasalnya pegawai yang berwenang dalam urusan ini masih dinas luar. 


Sebagai penyeimbang pemberitaan dan informasi publik, redaksi media ini akan terus berupaya untuk mendapatkan keterangan pihak Bandara M. Salahudin secara langsung. (KI. imink*/Red).

Posting Komentar

0 Komentar