Diduga Lalai, Pagar Sekolah Roboh Mengakibatkan Satu Bocah Meninggal dan Dua Rekannya Luka Parah

 

Kupasbima.com_BimaNTB. Diduga kelalaian pihak dinas dan korwil juga sekolah selaku pengawas bangunan sehingga pagar sekolah SMP 1 Woha amburuk menimpa 3 orang bocah dan 1 orang meninggal dunia sekitar pukul 09.12 pagi tadi. 

Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun redaksi media ini bahwa, akibat runtuhnya bangunan pagar itu mengakibatkan dua orang luka parah dan satu orang meninggal dunia. 

Identitas korban diantaranya, 

1. Asyah binti saidin umur 4 tahun dusun anggrek desa tente kecmatan woha (Meninggal Dunia). 

2. Rava aska putri bin arwandi umur 8 tahun dusun anggrek dan, 

3. Dirgan bin muamar umur 8 tahun dusun angger.

Lebih lanjut, Korban bermain dengan rekan-rekanya sepanjang parit dekat pagar sekolah sambil mencari ikan. Tiba-tiba tembok sekolah roboh dan terdengar suara ambruk oleh seorang warga sekitar lokasi kejadian. 

"Kita dengar suara ambruk, awalnya kita tidak tahu ada anak-anak yang jadi korban. Setelah kita cek kebenarannya baru kita melihat ada korban tiga orang bocah tersebut," Tutur salah seorang warga yang enggan di sebutkan namanya pada media.

Sementara pihak sekolah mengakui bahwa selama ini kami tidak pernah kontrol terkait pagar itu, karena dibalik pagar yang roboh tersebut ada pohon pisang yang besar dan banyak. 

"Benar ada pohon pisang yang tumbuh di dalam halaman sekolah. Akibat banyaknya pohon pisang tersebut yang membuat pagar sekolah roboh karena gesekan pohon pisang dan ditambah lagi itu pagar usia tua. Pagar tersebut tidak ada tiang penyanggah, hanya menggunakan batu bata yang diletakan langsung di atas pondasi bahkan tidak ada coran sama sekali". Jelasnya.

Disisi lain, Kepala sekolah yang berupaya dimintai tanggapannya enggan berkemontar. 

"Saya belum berani berkomentar, tapi saat ini kita lagi berusaha untuk bersama keluarga korban," Urainya singkat.

Tak sampai disitu, awak media yang berkoordinasi dengan orang tua koraban menyatakan, kami akan melakukan langkah hukum untuk meminta pertaggung jawaban pihak sekolah  dan dinas terkait.

"Kami akan meminta tanggung jawab pihak sekolah dan dinas terkait," Bebernya kesal. (KB 000*/Red). 

Posting Komentar

0 Komentar