Kupasbima.com_KotabimaNTB. Tagana Kota Bima lakukan pembersihan di sejumlah Kelurahan paska banjir dari Kecamatan Wawo Kabupaten Bima yang terjadi dua hari lalu.
Paska banjir tersebut sehingga menyebabkan sejumlah Kelurahan di Kota Bimapun terdampak. Dengan kondisi tersebut personil tagana Kota Bima sejak malam pertama kejadian banjir tetap siaga untuk melakukan pengecekan serta Asesmen di sejumlah Kelurahan yang terdampak Banjir.
Selain melakukan pendataan Tagana Kota Bima juga berusaha semaksimal mungkin untuk membantu warga yang terdampak banjir, seperti membantu untuk melakukan penyelamatan terhadap barang-barang berharga milik warga. Personil tagana juga memberikan himbaun agar masyarakat tidak panik dalam menghadapi musibah banjir, mengingat banjir datangnya pada malam hari.
Kordinator Tagana Kota Bima Ery Irawadin S.Pd, yang dimintai tanggapannya menjelaskan, Saat debit air mulai naik di wilayah bagian Timur Kota Bima, seperti halnya di Kelurahan Lampe dan Kodo personil Tagana Kota Bima sudah mulai melakukan antisipasi dengan cara memberikan informasi pada masyarakat Kota Bima di wilayah Bagian Barat.
"Seperti Masyarakat Kelurahan Rontu, Panggi, Manggemaci dan Paruga kalau akan terjadi luapan air akibat banjir dari Kecamatan Wawo," Jelas Erik.
Lanjut Erik, Selain itu juga anggota Tagana Kota Bima mulai membagi personil dalam beberapa tiem, hal itu dilakukan agar menyebar pada sejumlah Kelurahan untuk membantu masyarakat dalam hal mengamankan barang-barang masyarakat ketempat yang lebih aman.
Keesokan harinya, Senin 05/03/2023, Tagana Kota Bima, melakukan gotong royong untuk pembersihan rumah warga dan ruas jalan yang ada di Kota Bima.
"Seperti di wilayah Kelurahan Rontu dan Oi Mbo. Hal itu dilakukan sesuai dengan tugas dan kewajiban kami sebagai relawan kemanusian. Dan tentunya kami dari Tagana tetap akan siaga 24 Jam, untuk melayani dan membantu masyarakat Kota Bima yang terdampak bencana alam maupun bencana Sosial lainnya," Urainya.
Semoga peristiwa semacam ini akan segera berakhir di Kota Bima. Dimana hal-hal ini mengancam ketenangan masyarakat Kota Bima dalam beraktivitas.
"Musibah merupakan ujian bagi setiap mahluk khususnya manusia, tapi musibah seperti ini bisa diantasipasi dengan tidak mengalihkan fungsi hutan dan lahan. Mari kita sama-sama menjaga kelestarian hutan kita, supaya hutan juga memiliki fungsi sesuai dengan aslinya". Tutup Erik. (KB 001/imink)
0 Komentar