Pendamping PKH Palibelo Disinyalir Adu Domba, Dinsos Kabupaten Bima Bobrok

 

Kupasbima.com_BimaNTB. Penyaluran bantuan sosial di Kabupaten Bima kembali disorot publik, pasalnya pendamping PKH Kecamatan Palibelo dinilai seronok dan terindikasi mengadu domba E-Warung dengan distributor penyedia sembako, Sehingga kinerja dinas sosial Kabupaten Bima dinilai bobrok dan licik.

Berdasarkan hasil identifikasi media ini di lapangan bahwa pendamping PKH Kecamatan Palibelo yang akrab disapa Edo perintahkan kepada seluruh e-warung untuk melakukan pengadaan barang dari luar selain distributor yang ditunjuk secara resmi oleh dinas sosial Kabupaten Bima.

E-Warung wilayah Palibelo yang didatangi satu persatu oleh kru media ini dengan lantang juga menyampaikan bahwa pengadaan barang dari luar yang kami lakukan ini berdasarkan petunjuk dari pendamping.

Ketika ditanya siapa pendamping yang memerintahkan?, dengan tegas dan lantang pula dijawab Edo. 

"Kami sudah koordinasi dengan pendamping ko, Edo yang menyuruh pengadaan barang dari luar dan Edo juga yang melarang jangan Terima barang dari distributor sebelum saldo rekening KPM masuk semua. Kalau satu sampai 30 orang yang ada saldo bisa adakan barang dari luar selain distributor," Ucap beberapa E warung yang ditemui kru media ini, Jumat (23/9/22) siang menjelang sore tadi. 

Sementara disisi lain distributor telur wilayah Palibelo yang juga dimintai keterangannya menyatakan, tugas pendamping PKH itu mengawal dan mengontrol berjalan maksimal atau tidaknya penyaluran bantuan PKH dan BPNT KPM. Apa yang terjadi di wilayah Palibelo malah fungsi pendamping jauh dari kewenangan dan terlihat ada indikasi permainan dengan E-warung. 

"Pendamping harusnya mengarahkan E-warung untuk pengadaan barang di distributor, bukanya malah pendamping yang lakukan hal bodoh semacam itu. Harusnya koordinasi dengan kita ada atau tidaknya barang baru diperintahkan pengadaan dari luar," Sesal Sarifudin ynag familiar disapa Bos Bali pada media ini.

Lanjut Bos Bali, saat didistribusikan barang dari distributor semua E-warung mengatakan bahwa anggaran yang disalurkan oleh pihak Bank BRI belum ada yang masuk. 

E-warung dihadapan distributor cenderung mengatakan belum ada saldo yang masuk, jika kita menerima telur ini untuk apa?, saldo yang masuk baru hanya beberapa orang saja dan itupun kami sudah adakan dari tempat lain karena diperintahkan Edo. 

"Kami sudah gesek kartu KPM, baru beberapa saja yang ada saldo. Karena sedikit kami diperbolehkan oleh pendamping atas nama Edo untuk pengadaan barang ditempat lain, " Ungkap bos bali dikutip dari ucapan e-warung Palibelo.

Data yang kami pegang kurang lebih 2.000  KPM di Palibelo. Kami salurkan barang distributor ini karena berdasarkan hasil rapat Kepala dinas sosial Kabupaten Bima dengan pihak BRI bahwa dana yang akan cair itu sebesar 40 porsen. Artinya dengan jumlah tersebut dana yang masuk di Palibelo itu berkisar 600 KPM sudah masuk saldonya.

"Kami sudah koordinasi dengan pihak BRI, disampaikan bahwa sudah 600 KPM di Palibelo sudah masuk ke rekening masing-masing KPM," Jelas Bos Bali dikutip dari informasi yang diterimanya melalui Pak Taufik dari BRI Cabang Bima.

Dinas sosial dan Koordinator Pendamping PKH yang juga memiliki kewenangan dalam hal ini harus bertanggung jawab. Karena kami selaku distributor merasa dirugikan dengan ulah pendamping yang kerja tak profesional semacam ini. 

"Jika perlu dinas sosial Kabupaten Bima melalui kadis harus panggil kami dan pendamping," Tutup Bos Bali.

Dinas dan juga pendamping PKH sampai berita ini diterbitkan belum berhasil dimintai tanggapan dan konfirmasi. Tapi guna keberimbangan berita kedua pihak tersebut tetap akan berusaha dikonfirmasi. (KB 001*/imink).

Posting Komentar

0 Komentar