Dosen STKIP Bima gelar Pendampingan Korban Pelecehan Seksual di Sekolah

 

Kupasbima.com_BimaNTB. Team Program Kemitraan Masyarakat Stimulus (PKMS) dosen STKIP Bima gelar pengabdian Masyarakat tentang pendampingan korban pelecehan seksual di SDN 30 Kota Bima, Sabtu (20/8/21).

Team PMKS pada dasarnya mendikprisikan bahwa Menteri PPPA mengatakan pada jumpa pers Rabu, 19 Januari 2022 bahwa Sepanjang 2021 terdapat 10.247 kasus kekerasan terhadap perempuan di mana 15,2 persennya adalah kekerasan seksual pada anak. Begitu juga halnya di Kota dan Kabupaten Bima semakin meningkat dan menjadikan masyarakat resah dengan kejadian tersebut.

Pada tahun yang sama Reskrim Polres Bima Kota IPTU M Rayendra (2021) mengatakan laporan kasus pelecehan seksual di Bima meningkat tajam pada bulan Juni 2021 di Kelurahan Nitu Kota Bima terdapat belasan siswi yang diduga dilecehkan. Survei awal TIM Pengabdian ini menunjukan hasil yang memang harus ada kepedulian dari semua pihak untuk memberikan solusi terhadap kasus pelecehan sesksual anak karena akan memberikan dampak yang berkepanjangan.

Oleh karena itu pendampingan yang dilakukan oleh TIM Program Kemitraan Masyarakat Stimulus yang dilakukan oleh dosen STKIP Bima sangat tepat sasaran. Terbukti saat pelaksanaan kegiatan ini disambut baik oleh sekolah SDN 30 Kota Bima, Kepsek Ibu Sri Muliyani, S.Pd.,SD dalam sambutannya menyatakan kegiatan dari STKIP Bima sangat memberikan pengaruh positif terhadap perkembangan anak-anak kami.

"Karena kami guru-guru dan orang tua murid sangat sepakat untuk membantu perkembangan anak-anak baik secara sosial dan secara psikologinya," Ujarnya.

Kegiatan PKMS ini melibatkan beberapa TIM Dosen dan mahasiswa dari STKIP Bima dengan tujuan untuk menangani perkembangan psikologi anak dan berdasarkan pengakuan dari ketua TIM kegiatan ini Dr. H. Darwis, M.Si.

Ketua Tim mengatakan bahwa kegiatan ini sudah 2 kali dilakukan di SDN 30 Kota Bima dan kami telah menjadikan SDN 30 sebagai sekolah binaan STKIP Bima berdasarkan MOU yang telah disepakati.

Lebih lanjut harapannya agar kejadian pelecehan seksual tidak lagi terjadi di lembaga pendidikan sekolah karena sekolah adalah pranata pembentukan karakter peserta didik, jika peserta didik hancur maka negara ini akan hancur pula.

Kegiatan ini bersifat pendampingan dan yang menjadi sasarannya adalah siswa SDN 30 kota Bima.

"Program kegiatannya dilakukan diluar jam belajar tanpa mengganggu proses belajar siswa, sehingga dalam kegiatannya berjalan dengan lancar," Jelas ketua prodi Sosiologi Nurbaya, S.Pd. M.Pd, Minggu (25/9/23) sekitar pukul 21.00 Wita. (KB 002*/Haris). 

Posting Komentar

0 Komentar