Kupasbima.com_BimaNTB. Persoalan pendistribusian pupuk di wilayah Kabupaten Bima dari tahun ke tahun terus saja menjadi salah satu persoalan bagi masyarakat yang keseharianya beraktifitas sebagai petani.
Seperti halnya yang terjadi semalam di wilayah Donggobolo Kecamatan Woha Kabupaten Bima terjadi lagi aksi penghadangan jalan guna mencegah terjadinya pendistribusian pupuk yang tidak tepat pada sasaran.
Hal yang terungkap dari salah satu petani asal Desa Donggobolo sesalkan adanya informasi pendistribusian pupuk dimalam hari, bahkan masih merasa adanya dugaan kekurangan jatah pupuk di wilayah tersebut.
Pupuk bersubsidi yang dibayar dengan uang negara kok ingin didistribusikan malam hari?.
"Apa tidak bisa siang hari kalau distributor membawa pupuk, mengapa harus mala," Sesalnya.
Adanya insiden blokade jalan tersebut mengundang reaksi dari pihak pupuk sendiri yakni melalui Sdr. Jihadil Akbar yang merupakan salah seorang pengawas daerah (AAE) Bima.
Masyarakat Petani juga sedikit harus sama-sama menyadari bahwa, pihak distributor maupun pengecer tidak bisa memberikan jatah pupuk kepada petani yang tidak terdaftar dalam RDDK.
"Terkait dengan penghadangan pupuk tersebut sebagian masyarakat yang tidak masuk dalam RDKK, distributor tidak berani memberikan pupuk terhadap masyarakat yang tidak terkafer didalam E-RDKK yang ada di desa Donggobolo Kec. Woha tersebut," Terangnya.
Kata Jihadil, Pupuk yang didistribusikan malam itu, adalah jatahnya ketua kelompok lewat pengecer yang beberapa hari lalu mengeluhkan tidak mendapatkan jatahnya di bulan lalu.
"Untuk menindaklanjuti hal tersebut kami akan mendatangi kantor BPP dan kepala Desa Donggobolo serta pengecer dalam rangka membahas petani yang tidak mendapatkan jatah pupuk subsidi agar terkafer dalam E-RDKK di tahun yang akan datang, sehingga masyarakat tersebut bisa dipastikan mendapat jatah pupuk tahun depan," Benernya. (KB 001*/Red).
0 Komentar