Kupasbima.com_BimaNTB. Himpunan Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi (HMPS-PE) STKIP Bima dalam menghadapi ancaman resesi global yang diperkirakan oleh berbagai kalangan dan petinggi petinggi negara bahwa di tahun 2023 akan mengalami keterpurukan ekonomi di seluruh dunia atau yang biasa di sebut (Resesi ekonomi Global). Keterpurukan ekonomi tersebut akan melanda negara maju maupun berkembang yang sebagian besar di akibatkan oleh Bencana Covid 19 dan Perang Rusia dan Ukraina.
Atas ancaman resesi ekonomi global tersebut HMPS-PE STKIP Bima gelar Kuliah Umum dengan tema "Peran Koperasi dan UMKM dalam menghadapi Resesi ekonomi global" di gedung prodi ekonomi kampus setempat Rabu, (14/12/22) Pukul 10.00 wita.
Ketua prodi pendidikan ekonomi Wahyuni, S.Pd. MM menyatakan bahwa resesi ekonomi adalah kondisi saat perekonomian negara tengah memburuk, dikutip dari situs Otoritas Jasa Keuangan, resesi terlihat dari produk domestik bruto (PDB) negatif, pengangguran meningkat, hingga pertumbuhan ekonomi real bernilai negatif selama dua kuartal berturut-turut dan resesi ekonomi diperkirakan akan mengguncang dunia pada tahun 2023 mendatang.
Ditengah situasi ketidakpastian ekonomi yang kian meningkat, koperasi dan UMKM bisa menjadi penyelamat dari ancaman resesi ekonomi 2023 jika kehadirannya bisa dimaksimalkan. Apa yang bisa kita lakukan untuk menghadapi resesi ekonomi.? perbaiki pengelolaan keuangan, baik keuangan pribadi maupun keuangan usaha, mengurangi atau melunasi hutang, siapkan dana darurat, mencari sumber pendapatan lain, Investasi, dan asuransi.
"Semua itu harus kita siapkan secara maksimal sehingga mampu mengatasi ancaman resesi Global tersebut," Harap Wahyuni.
Kata Yuni, Pengalaman membuktikan bahwa selama indonesia diterpa badai krisis moneter tahun 1998 dan badai covid 19 tahun 2021-2022, UMKM menjadi garda terdepan yang dapat bertahan dan menjadi solusi dalam menghadapi krisis ekonomi.
Jumlah UMKM tahun 2022 berdasarkan data dari kementerian Koperasi dan UMKM adalah lebih dari 64 juta dan menyerap tenaga kerja 87% secara nasional serta menyumbang 60% PDB dari PDB nasional, pencapaian ini menjadikan UMKM sebagai tulang punggung perekonomian bangsa.
"Kesadaran akan keberlangsungan UMKM di indonesia harus disertai dengan kebijakan dan regulasi dari pemerintah untuk dapat mengelola dan memaksimalkan peran UMKM," Cetus Yuni.
STKIP Bima di Prodi Pendidikan ekonomi sendiri pada semester ini mengirim mahasiswa sebagai implementasi program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yaitu program wirausaha merdeka di universitas Ciputra Surabaya, hal ini dilakukan untuk mencetak generasi-generasi muda yang setelah lulus kuliah nanti tidak hanya berpikir untuk bekerja di sektor pemerintahan tapi berani mengambil resiko dengan menjadi wirausahawan.
Sementara Ketua HMPS-PE Ofan Gifana menyampaikan bahwa kegiatan Kuliah Umum peran koperasi dan UMKM dalam menghadapi Resesi ekonomi global 2023 ini di lakukan oleh mahasiswa dan dosen dari jurusan ekonomi, dan menjadi pematerinya sendiri iyalah pak dosen Hartoyo, SE, M.Ak dan Imanudin, S.Pd pelaku UMKM yang merupakan juga Alumni dari Jurusan Ekonomi STKIP Bima.
Ofan menyampaikan terima kasih kepada seluruh mahasiswa dan dosen ekonomi yang telah berpartisipasi dan menyelenggarakan kuliah umum yang di inisiaai oleh pengurus HMPS-PE ini, kegiatan ini mudah-mudahan akan di jadikan sebagai penopang generasi dalam menumbuhkan semangat berwirausaha/berinvestasi pada kehidupan sehari hari, apalagi dengan ancaman Resesi ekonomi global yang mungkin saja terjadi di tahun 2023 nanti.
"Sebagian langkah untuk menumbuhkan ekonomi iyalah dengan mengembangkan koperasi dan UMKM, oleh sebab itu kami minta kepada pemerintah Daerah khususnya NTB agar lebih memperhatikan serta memperdayakan pelaku koperasi dan UMKM dari sekarang". Tutup ketua HMPS-PE Ofan Gifana. (KB 002*/Haris).
0 Komentar