Kupasbima.com_KobiNTB. Parah jalan lintas Lampe-Kaowa menuju Lambitu sudah puluhan tahun luput dari perhatian Pemerintah baik Propinsi maupun Daerah.
Aset jalan masyarakat lambitu lintas Kelurahan Lampe Kota Bima menuju Desa Kaowa Kabupaten Bima dengan jarak 2 KM akhir-akhir ini sudah sangat parah. "Puluhan tahun tidak pernah diperhatikan oleh pemerintah, dimana kondisi jalan penuh tanjakan ini dipenuhi kerikil, batu batuan, berlubang ditambab debu membuat pengguna jalan sangat menakutkan sekali bagi pengguna jalan khususnya masyarakat yang menuju Lambitu," Terang pengguna jalan yang dimintai komentarnya oleh kru media ini di jalan.
Lanjutnya, status jalan tersebut berada dalam wilayah administrasi Kota Bima, namu jalan tersebut merupakan jalan lintas masyarakat menuju Lambitu. Lebih khusus lambitu timur antara Desa Kaowa, Teta dan Londu, dan juga dinikmati oleh masyarakat Desa Kuta dan Sambori.
Kata dia, Masyarakat Lambitu dari sejumlah Desa tersebut merasakan dekat ketika melintas jalan itu menuju Kota Bima.
"Karena jalan tersebut sangat sulit untuk dilalui, mengakibatkan pembangunan di berbagai sektor seperti Pendidikan, Kesehatan, Politik, Sosial budaya serta Pemerintahan lebih-lebih pembangunan semuanya terhambat sehingga sangat mempengaruhi perkembangan dan kemajuan ekonomi Lambitu," Tambahnya.
Pengguna jalan sebagian nekat melewati jalan tersebut menuju Kota Bima karena dianggap dekat, dan sebagian juga masyarakat memilih melintasi jalan kearah barat menuju Desa Talabiu sewalaupun dengan jarak yang begitu jauh.
Sementara Kepala Desa Teta Muamar Ziaudin, S. Sos juga dimintai tanggapannya mengharapkan kepada pihak terkait dan Pemerintah Propinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) juga Daerah Kota Bima untuk segera memperhatikan Jalan lintas Lampe sampai perbatasan Kabupaten di esa Kaowa.
"Jalan tersebut butuh perhatian serius dan solusi secepatnya, mohon untuk tidak saling lempar tanggung jawab baik TVRI, Telkom dan Pemkot. Karena pihak-pihak tersebut juga merasakan manfaat dari jalan itu, dan bukan semata kepentingan masyarakat Desa Kaowa, Teta dan Londu," Bebernya. (KB 002*/Haris)
0 Komentar