BimaNTB_Kupasbima.com. Melalui Webinar Pendidikan Nasional yang di selenggarakan oleh HMPS-PB STKIP Bima, dengan tema "Tranformasi Pendidikan di era digital untuk mewujudkan profil pelajar pancasila". Sabtu 9/3/2022 sekitar Pukul 08.30-12.00 Wita, melalui Zoom meting.
Dr. Hamdan Zoelva, SH.MH yang merupakan Mantan Mahkamah konstitusi RI dan sebagai Ketua Pembinaan Yayasan Pendidikan dan Ilmu Pengajaran (Y- PIP) Bima dalam Webinar sebagai Key note Speaker memberikan tamparan keras mengenai pendidikan dan posisi strategis dalam membangun bangsa Indonesia.
"Bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar, diharapkan memiliki peradaban yang unggul dan tinggi, oleh karena demikian lembaga-lembaga pendidikan yang kita adakan di seluruh wilayah negara ini, dimaksudkan sebagai sebuah proses sadar untuk melahirkan masyarakat dan manusia yang berbudaya, unggul, tinggi dan budi luhur, sehinga bisa jadi sejajar dan bahkan unggul dari bangsa lain". Jelasnya.
Pendidikan yang tidak melahirkan budaya yang unggul merupakan pendidikan yang gagal dan itu harus dievakluasi, posisi dan strategi pendidikan sangatlah penting bagi masa depan Indonesia, kalaupun kehidupan indonesia tidak memiliki karakter yang unggul, maka akan melahirkan masyarakat yang lemah, sarjana yang korup, sarjana yang tidak berkarakter, masyarakat yang hanya bisa mengikuti arus seperti kerbau yang dicekok hidungnya dengan tali.
"Maka lembaga pendidikanlah sebagai salah satu yang paling utama dipersalahkan, walaupun tidak menyadari bahwa lembaga pendidikan sebagai pelaku tunggal untuk mewujudkan masyarakat yang berbudaya tinggi, " Terangnya.
Lembaga pendidikan akan sangat menentukan bagaimana warna dan corak masa depan masyarakat Indonesia, khusus untuk STKIP Bima yang ada di Bima tentunkanlah warna dan corak masa depan masyarakat Bima, karena STKIP Bima melahirkan guru/pendidik sebagai contoh dan teladan bagi anak anak sebagai generasi pada masa yang akan datang.
"Oleh karena itu lembaga pendidikan STKIP Bima harus mampu menjadi pusat pengembangan budaya, pusat pembangunan masyarakat madani yang unggul yang berbasis pada nilai-nilai islam serta budaya dan karakter daerah dou Mbojo yang memiliki motto, "Maja labo dahu", ingatnya.
Ratusan tahun bangsa Indonesia dijajah dan dihina oleh bangsa lain karena kebodohan dan kemiskinan. Kebodohan dan kemiskinan merupakan dua sisi yang tak bisa dipisahkan, karena kebodohan melahirkan kemiskinan dan begitu pula sebaliknya. Kebodohan dan kemiskinan melahirkan kekacauan dan melahirkan masyarakat yang tidak tertib, bandingkan di negara lain semakin tinggi tingkat kecerdasan rakyatnya maka semakin tinggi tingkat berbudayanya, kesadaran hukumnya, kesadaran sosialnya serta semakin tinggi tingkat aspek pembangunan sosial lainya sehingga pendidikan yang baik akan menentukan segalanya.
"Pendidikan bukan hanya sekedar transfer ilmu pengetahuan semata tetapi yang tak kalah pentingnya adalah pembiasaan penanaman cara berpikir yang sistematis, kritis, melahirkan inovasi, dan cara menyelesaikan masalah serta penanaman karakter akhlak mulia," Bebernya.
Aspek paling pokok yang harus disadari oleh pendidik maupun lembaga pendidikan bhwa, untuk mencapai tujuan pendidikan dengan mudah ketika aspek tersebut terbangun dengan baik maka dengan sendirinya peserta didik akan dapat dengan sendirinya ilmu pengetahuan, apalagi dengan perkembangan dunia teknologi saat ini, semuanya dapat dengan mudah kita akses data-data dan juga buku yang tersebar di seluruh dunia, beda dengan dulu hanya dengan diktat dan omongan pendidik yang menjadi sumber utama ilmu pengetahuan.
"Tekhnologi dapat menemukan sendiri pengetahuan itu, dengan sumber yang dahsyat bertebaran dimana-mana, maka memberikan pengetahuan bagaimana cara memperoleh ilmu pengetahuan dan menenamkan karakter serta pembinaan akhlak dan keteladanan menjadi hal yang sangat strategis dalam proses pendidikan saat ini," Urainya.
Pendidikan yang tidak melahirkan manusia kreatif, berakhlak baik dan mulia, manusia yang ikut arus, manusia yang tidak mampu menghadapi tantangan hidup, maka oleh karena itu ruang kuliahlah yang akan menjadi ruang pelatihan ilmu untuk menanamkan ahlak dan karakter peserta didik sehingga menjadi kebiasaan dalam kehidupan mereka sehari-hari.
"Bangsa indonesia sebagai bangsa yang beragama dengan kekuatan adat dan budaya daerah masing-masing dan khususnya di Bima "Dou labo dana mbojo" harus menjadi pondasi dalam pengembangan pendidikan seperti nilai-nilai agama serta adat dan budaya sesuai dengan daerah masing-masing," Harapnya.
Daerah se-indonesia harus intens dalam proses pendidikan, terutama institusi pendidikan. Pendidik, guru serta peserta didik harus sesuai dengan tujuan pendidikan nasional adalah melahirkan manusia yang berahlak mulia.
"Akhlak mulia itulah yang dibangun oleh Muhammad Saw, sehingga Islam bisa berkembang dengan pesat seperti meteor sampai seluruh dunia dan termasuk tanah Bima ini, dan hal itu menjadi tanggung jawab utama lembaga pendidikan seperti STKIP Bima," Tuturnya.
Lembaga pendidikan seperti STKIP Bima yang bercita cita melahirkan guru, harus melahirkan guru yang berinovasi, guru yang dapat memberikan dorongan dan semangat serta menjadi inspirasi bagi siswanya. Perserta didiknya kedepan harus diperkuat dengan cara berpikir sistematis dan kreatif, ilmu dan kemampuan menyelesaikan masalah serta kekuatan epistemologi.
"Pastikan STKIP Bima melahirkan sarjana yang kreatif dan mampuni, serta sarjana yang tidak bertanggung pada simbolitas ijazah, tetapi sarjana yang dapat menemukan cara hidup yang baik walaupun tidak menjadi guru, mereka dapat dengan mudah menjadi pengusaha, birokrasi politik dan petani yang berhasil ataupun aktivis sosial yang cerdas. Pendidikan adalah proses membangun karakter kebudayaan unggul yang dapat besaing dengan bangsa lain, sehingga Indonesia tidak dijajah lagi, lewat webinar ini dengan harapan dapat memantik dan mendorong kita untuk terus bersemangat memperbaiki kualitas dan proses pendidikan yang kita laksanakan secara seimbang antara proses transformasi pengetahuan, cara berpikir kreatif dan problem solving, karakter berlandaskan nilai-nilai agama dan budaya serta adat istiadat daerah masing-masing dan insya allah akan melahirkan manusia serta masyarakat Indonesia yang unggul dan berbudaya tinggi. Sekian dan terima kasih". tutup Hamdan Zoelva. (KB 002/Hr)
0 Komentar