Cancel Impor Bawang, Bupati Sampaikan Rasa Terima Kasih Pada Presiden

Pose Bersama MENTAN Dengan Tiga
Kepala Daerah
Foto By : Cak

Bima_Kupas.Info. Kehadiran mentri pertanian RI disambut dan didampingi langsung oleh tiga kepala daerah yakni, Bupati, Wakil Bupati Bima, Bupati Dompu dan Walikota Bima, ketua pengadilan Raba Bima, Ketua DPRD Kabupaten Bima serta forkompimda Kabupaten Bima Kamis (28/5/20) siang. 

Pantauan langsung kru media ini di lapangan, Bupati Bima dalam sambutannya menyampaikan, selamat datang Mentri pertanian RI untuk melakukan panen raya bawang merah di so la langi Desa Risa Kecamatan Woha Kabupaten Bima seluas 40 HA. 

Lanjutnya, atas nama pemerintah Kabupaten Bima menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang tinggi pada mentri pertanian yang telah menyempatkan diri hadir di daerah kami

"Terima kasih Pak Mentri atas kehadiran dan keluangan waktunya ke daerah kami" ucap Umi Dinda.  

Umi Dinda juga menginformasikan bahwa luas areal 331 HA yang akan dipanen. Hal inipun dapat dilakukan berkat koordinasi antara pemerintah daerah dan pemerintah pusat. Dimana dengan intensnya berkoordinasi maka akan melahirkan serta menghadirkan kebijakan yang akan mengarah pada kebaikan secara bersama baik daerah maupun pusat. 

Disisi lain juga Bupati Bima sangat berterima kasih dengan penghargaan yang tinggi atas kebijakan presiden RI untuk tidak mengimpor bawang.

"Kabupaten Bima siap dengan komoditi daerah yakni bawang merah, bawang putih, padi dan juga komoditi lain", janjinya dengan tegas dihadapan Mentan. 

Kami juga selaku salah satu Daerah di indonesia khususnya kabupaten Bima berharap agar sekiranya dapat diprioritaskan harapan masyarakat kami yakni pembangunan DAM Keli yang membantu keberadaan DAM Pela Parado guna mengairi area pertanian di sejumlah kecamatan sekitar, sehingga Kabupaten Bima dapat dijadikan sebagai daerah lumbung pangan nasional.

"Semoga harapan kami ini dapat ditindaklanjuti oleh Mentan untuk dapat berkoordinasi dengan pihak terkait, sehingga kabupaten bima bisa menyediakan pangan secara nasional", tutupnya. 

Sementara MENTAN menyampaikan, kehadiran kami hari ini tidak terlepas dari usaha keras kepala daerah berkoordinasi dengan kami dari pemerintah pusat. 

"Kepala daerah memang sering menyampaikan agar hadir di daerah kabupaten Bima, kota bima, dompu bahkan sumbawa", aku MENTAN. 

Kehadiran MENTAN ditengah wabah covid-19 juga tidak lupa mengingatkan akan bahaya corona terhadap keberadaan ekonomi dunia. Pak Mentri juga berharap bima harus bertahan agar corona tidak betah di bima. 

"Semoga corona tak betah di bima, ikuti saran pemerintah terutama protokol kesehatan" ajaknya. 

Lanjutnya, karena pertanian adalah kekuatan sebuah bangsa dan daerah, maka pertanian merupakan tanggung jawab kita semua. Barang siapa yang diberikan amanah maka harus bertanggung jawab secara dunia dan akhirat. 

"Seperti istilah daerah makassar, insya allah tidak akan ku sia-siakan amanah yang diberikan karena akan ditanggung di dunia dan akhirat", paparnya.  

Kata dia, pertanian tidak akan membuat kita kecil dan miskin, tinggal bagaimana cara kita menekuninya mau kaya atau tidak, karena dimanapun pertanian adalah sumber kehidupan kita.

Ketika disinggung masalah harga komoditi? Mentan menyampaikan bahwa pemerintah pusat sudah menetapkan persoalan harga, hanya saja terkait masalah anjloknya harga komoditi pertanian para petani merupakan ulah para tengkulak atau pengecer nakal yang mainkannya, padahal pemerintah sudah upayakan secara maksimalkan harga komoditi pertanian para petani.

"Pak Mentri berharap pemerintah daerah untuk pelajari regulasi masalah harga komiditi petani, jika ditemukan ada kejanggalan maka kejar dan hentikan itu pengecer dan tengkulak yang mainkan harga", perintahnya kepada kepala daerah. 

Masih lanjut Pak Mentri, perlu juga diketahui oleh kepala daerah dan para petani namanya juga hidup naik turun itu hal biasa, termasuk masalah harga komoditi pertanian, artinya dengan demikian manajemen kita selaku petani harus kuat dan bagus. 

"Tambahkan traktor, pompa air, bibit bawang dan juga komoditi lain bila perlu ditambah lagi 40 ribu HA yang dipanen biar tambah banyak dan kita tidak buang tenaga dan waktu dari pusat. Janjinya kesejahteraan akan selalu ada bersama pertanian, asalkan kita sama-sama tulus dan ikhlas bahu membahu dalam mengembangkan industrialisasi pertanian", bebernya. 

Kita ketahui bersama, satu satunya usaha yang mampu bertahan pada setiap era ditengah krisisnya ekonomi dunia khususnya ditengah corona ini adalah pertanian karena pertanian merupakan urusan kebutuhan perut seluruh manusia dunia. 

Bicara masalah kebutuhan perut, tentunya pertanian yang mampu mengimbanginya. Sehingga kami selaku pemerintah pusat dalam hal ini Presiden RI melalui Mentan akan selalu berusaha maksimal dalam mensejahteraakan petani.

"Kami siap bersinergi dengan pemerintah daerah berdasarkan regulasi yang ada", tutupnya. Kp (!mink*)

Posting Komentar

0 Komentar